Korupsi Bansos Kebakaran, Mantan Kepala Dinsos Kabupaten Bima Ditahan

Korupsi Bansos Kebakaran, Mantan Kepala Dinsos Kabupaten Bima Ditahan

Gadunslot88 – Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Andi Sirajudin, akhirnya ditahan penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima, Rabu (21/9/2022).

Andi Sirajudin ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) kebakaran senilai Rp 2,3 miliar tahun anggaran 2020.

“Betul kami lakukan penahanan terhadap yang bersangkutan, terhitung sejak hari ini tertanggal 21 September sampai 10 Oktober 2022 atau selama 20 hari di Rutan Polres Bima,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Bima, Andi Sudirman, Rabu.

Sudirman mengatakan, dalam kasus dugaan korupsi dana bansos kebakaran tersebut, Andi Sirajudin disangkakan dengan Pasal 11 atau 12e Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Dugaan korupsi yang dilakukan Andi Sirajudin yaitu dengan cara memotong dana bagi setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta.

“Kerugian negara itu dari praktik pemotongan yang dilakukan tersangka, karena itu adalah uang negara. Dipotong bervariasi dari penerima manfaat, mulai Rp 500.000 sampai Rp 1,5 juta sesuai dengan tingkat kerusakan rumah korban,” jelasnya.

Baca juga : 5 Jurusan Kuliah Ini Cocok Buat Kamu yang Suka Menulis

Terkait dengan penahanan terhadap dua tersangka lainnya, yakni Kabid Linjamsos pada Dinsos Bima, Ismun dan seorang pendamping bernama Sukardi, Sudirman mengaku masih menunggu progres penyidikan.

“Untuk dua tersangka lain menunggu kinerja tingkat penyidik,” ujarnya.

Andi Sirajudin merupakan satu dari tiga orang tersangka yang terjerat kasus dugaan korupsi dana bansos senilai Rp 2,3 miliar tahun 2020.

Dua tersangka lain yakni Kabid Linjamsos pada Dinsos Bima, Ismun dan seorang pendamping bernama Sukardi.

Mereka mejalankan aksinya dengan memotong dana bantuan bagi tiap korban kebakaran dengan dalih untuk biaya administrasi pencairan. Nilainya paling rendah Rp 1 juta.

Kasus ini terkuak setelah muncul keluhan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Mereka mengeluhkan terkait adanya pemotongan bantuan oleh penyalur dengan alasan biaya administrasi.

Dari hasil penyelidikan terungkap korban pemotongan yakni 33 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Renda, 10 KK dari Desa Ngali, 40 KK di Desa Karampi dan 14 KK di Desa Naru.

Mengetahui Sekolah Alam

Mengetahui Sekolah Alam

Mengetahui Sekolah Alam

Ada sejumlah macam sekolah yang bisa dibuat pertimbangan bagi orang tua yang berharap menyekolahkan buah hati-si kecilnya. Salah satunya sekolah alam.
Sekolah alam di Indonesia sendiri pertama kali didirikan pada 1998. Sekolah ini terletak di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Pengertian Sekolah Alam
Menginfokannya buku berjudul Teladan Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan karya Dr. Neni, sekolah alam adalah sekolah alternatif yang mengajari peserta ajar untuk langsung berinteraksi dengan lingkungan alam. Jadi peserta ajar tak cuma mendapatkan pelajaran dari dalam kelas, namun juga dari luar kelas.

Belajar terus-menerus di dalam kelas tentunya bisa memunculkan rasa jenuh bagi peserta ajar, akan namun sekolah alam menawarkan cara pelajaran yang berbeda dan lebih asik dari sekolah pada biasanya.

Berdirinya sekolah alam dilatarbelakangi oleh gagasan terkait bagaimana menghasilkan cara pelajaran yang menyenangkan serta kapabel menempa kecerdasan natural peserta ajar sehingga bisa menarik minat untuk terus belajar

Dengan kemauan, sekolah ajar bisa menjadi alternatif yang kapabel menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan dan menyadarkan peserta ajar bahwa belajar adalah sebuah keperluan yang menyenangkan.

Sekolah alam bisa menjadi alternatif bagi para orang tua agar buah hati bisa menjadi lebih kreatif dalam berekspresi dan menyuarakan kemauan. Sekolah alam juga memberi nasehat peserta ajar untuk menemukan bakat dan kecakapannya dalam diri.

Sejarah Sekolah Alam
Lendo Novo adalah sosok yang memrakarsai inspirasi dan konsep sekolah alam di Indonesia pada 1998 yang ketika ini bernama Sekolah Alam Indonesia. Ia adalah lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meninggal dunia pada Agustus 2021 lalu.

Mengutip situs resminya, awalnya, Sekolah Alam yang didirikan di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan ini cuma dicontoh oleh 8 orang peserta ajar, 5 orang mengenyam pendidikan di playgroup, dan sisanya di sekolah dasar. Sementara itu, tenaga pendidik ketika itu berjumlah 6 orang, 3 bertugas sebagai guru playgroup, 1 guru sekolah dasar, dan 1 guru Iqra’ atau tahfizh.

Kemudian pada tahun 2001, Sekolah Alam Indonesia berpindah lokasi ke Jalan Anda nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah ini berdiri di atas sebuah lahan sewaan dengan luas 7.200 m². Sekolah Alam Indonesia hal yang demikian cuma diperuntukkan bagi peserta ajar preschool hingga sekolah dasar kelas 4 saja.

Baca juga Dana Pendidikan, Perlu Dipersiapkan Dari Awal

Sekolah Alam Indonesia kembali berkembang di tahun 2004 dengan mengaplikasikan kelas inklusi bagi peserta ajar berkebutuhan khusus yang digabungkan dengan kelas reguler. Tiap kelas memiliki kuota optimal 2 orang dengan dipandu oleh shadow teacher. Sekolah ini mengaplikasikan visi menemani setiap buah hati untuk menjadi “pemimpin” di muka bumi dan memberi “rahmat” bagi sekalian alam.

Sekolah Alam Indonesia mendirikan jenjang pendidikan lanjutan dengan sebutan Sekolah Lanjutan (SL) atau School of Universe pada tahun 2005. Sekolah Lanjutan berimbang dengan Sekolah Menengah Pertama seandainya diperbandingkan d

Ada sejumlah macam sekolah yang bisa dibuat pertimbangan bagi orang tua yang berharap menyekolahkan buah hati-si kecilnya. Salah satunya sekolah alam.
Sekolah alam di Indonesia sendiri pertama kali didirikan pada 1998. Sekolah ini terletak di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Pengertian Sekolah Alam
Menginfokannya buku berjudul Teladan Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan karya Dr. Neni, sekolah alam adalah sekolah alternatif yang mengajari peserta ajar untuk langsung berinteraksi dengan lingkungan alam. Jadi peserta ajar tak cuma mendapatkan pelajaran dari dalam kelas, namun juga dari luar kelas.

Belajar terus-menerus di dalam kelas tentunya bisa memunculkan rasa jenuh bagi peserta ajar, akan namun sekolah alam menawarkan cara pelajaran yang berbeda dan lebih asik dari sekolah pada biasanya.

Berdirinya sekolah alam dilatarbelakangi oleh gagasan terkait bagaimana menghasilkan cara pelajaran yang menyenangkan serta kapabel menempa kecerdasan natural peserta ajar sehingga bisa menarik minat untuk terus belajar

Dengan kemauan, sekolah ajar bisa menjadi alternatif yang kapabel menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan dan menyadarkan peserta ajar bahwa belajar adalah sebuah keperluan yang menyenangkan.

Sekolah alam bisa menjadi alternatif bagi para orang tua agar buah hati bisa menjadi lebih kreatif dalam berekspresi dan menyuarakan kemauan. Sekolah alam juga memberi nasehat peserta ajar untuk menemukan bakat dan kecakapannya dalam diri.

Sejarah Sekolah Alam
Lendo Novo adalah sosok yang memrakarsai inspirasi dan konsep sekolah alam di Indonesia pada 1998 yang ketika ini bernama Sekolah Alam Indonesia. Ia adalah lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meninggal dunia pada Agustus 2021 lalu.

Mengutip situs resminya, awalnya, Sekolah Alam yang didirikan di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan ini cuma dicontoh oleh 8 orang peserta ajar, 5 orang mengenyam pendidikan di playgroup, dan sisanya di sekolah dasar. Sementara itu, tenaga pendidik ketika itu berjumlah 6 orang, 3 bertugas sebagai guru playgroup, 1 guru sekolah dasar, dan 1 guru Iqra’ atau tahfizh.

Kemudian pada tahun 2001, Sekolah Alam Indonesia berpindah lokasi ke Jalan Anda nomor 7X, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah ini berdiri di atas sebuah lahan sewaan dengan luas 7.200 m². Sekolah Alam Indonesia hal yang demikian cuma diperuntukkan bagi peserta ajar preschool hingga sekolah dasar kelas 4 saja.

Sekolah Alam Indonesia kembali berkembang di tahun 2004 dengan mengaplikasikan kelas inklusi bagi peserta ajar berkebutuhan khusus yang digabungkan dengan kelas reguler. Tiap kelas memiliki kuota optimal 2 orang dengan dipandu oleh shadow teacher. Sekolah ini mengaplikasikan visi menemani setiap buah hati untuk menjadi “pemimpin” di muka bumi dan memberi “rahmat” bagi sekalian alam.

Sekolah Alam Indonesia mendirikan jenjang pendidikan lanjutan dengan sebutan Sekolah Lanjutan (SL) atau School of Universe pada tahun 2005. Sekolah Lanjutan berimbang dengan Sekolah Menengah Pertama seandainya diperbandingkan dengan sekolah lazim. Sekolah ini berupaya untuk berinovasi menghasilkan pengusaha muda bertata krama mulia, memiliki logika berpikir yang baik, serta memiliki kesanggupan memimpin yang hebat.

Sekolah Lanjutan terletak di Jalan Rawa Kopi Pangkalan Jati, Limo, Depok. Tempat hal yang demikian cuma diperuntukkan terhadap peserta ajar dari tingkat sekolah dasar kelas 5 hingga kelas 6 dan Sekolah Lanjutan tingkat 7 hingga 9.

Pemisahan kelas besar dan kecil dikerjakan guna mengembangkan program pelajaran peserta ajar kelas besar dalam menyambut masa aqil baligh. Walaupun demikian, manajemen dan konsep pendidikan konsisten mengacu pada Sekolah Alam Indonesia.

Sejak bulan Februari 2010, “School of Leading Generation” menjadi tagline Sekolah Alam Indonesia untuk menandakan bahwa tujuan Sekolah Alam adalah untuk menghasilkan generasi Indonesia yang terbaik, dalam sisi akhlak, kepemimpinan, dan budaya ilmiah.

Di bulan yang sama dengan penetapan tagline Sekolah Alam Indonesia, para orang tua berbondong-bondong mengantri untuk mendapatkan formulir registrasi Sekolah Alam Indonesia. Momen ini bahkan menarik perhatian media massa sehingga dikabarkan di beragam media.

Atas dasar minat masyarakat Indonesia terhadap Sekolah Alam Indonesia, di tahun 2011 dikerjakan perluasan wilayah dan penyebaran cabang ke sebagian daerah, seperti Depok, Bogor, Palembang, dan Bengkulu. Tidak cuma itu, Sekolah Alam Indonesia juga mendirikan SAI BLESS, adalah jenjang yang didirikan menurut pemikiran bahwa pendidikan bukan adalah sebuah penjenjangan, namun sebuah pemecahan situasi sulit bagi kehidupan.

Kemudian pada tahun 2013, tepatnya bulan November, Sekolah Alam Indonesia memindahkan lokasi sentra ke jalan Pembangunan nomor 51, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dan akhirnya Sekolah Alam Indonesia yang menempati lahan sewaan selama 15 tahun memiliki lahan resmi yang telah dibeli dengan kerja sama guru, murid, orang tua, dan masyarakat.

Karakteristik Sekolah Alam
Berikut sebagian karakteristik sekolah alam, sebagaimana diceritakan dalam buku bertajuk Belajar Any Where oleh Ricky Arnold Nggili:

Berada di luar kelas dan memiliki lingkungan alam yang dimanfaatkan untuk belajar
Memberikan kebebasan untuk berkreatifitas terhadap peserta ajar
Belajar dikerjakan sambil bermain sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
Pengajar berperan sebagai fasilitator yang memberikan stimulan untuk pengembangan murid
Pengajar juga berperan sebagai partner yang baik bagi peserta ajar ketika belajar
Metodologi pelajaran diaplikasikan dalam format action learning yang mengarah pada pencapaian logika berpikir dan temuan
Kurikulum cenderung 60 persen praktik dan 40 persen teori
Buku-buku dan perpustakaan diaplikasikan sebagai acuan atau sumber pensupport dalam memfasilitasi action learning
Pengajar dan peserta ajar sama-sama belajar guna menghadirkan temuan baru
Memberikan apresiasi emosional karena alam juga akan memberikan ikatan emosional pada peserta ajar

engan sekolah lazim. Sekolah ini berupaya untuk berinovasi menghasilkan pengusaha muda bertata krama mulia, memiliki logika berpikir yang baik, serta memiliki kesanggupan memimpin yang hebat.

Sekolah Lanjutan terletak di Jalan Rawa Kopi Pangkalan Jati, Limo, Depok. Tempat hal yang demikian cuma diperuntukkan terhadap peserta ajar dari tingkat sekolah dasar kelas 5 hingga kelas 6 dan Sekolah Lanjutan tingkat 7 hingga 9.

Pemisahan kelas besar dan kecil dikerjakan guna mengembangkan program pelajaran peserta ajar kelas besar dalam menyambut masa aqil baligh. Walaupun demikian, manajemen dan konsep pendidikan konsisten mengacu pada Sekolah Alam Indonesia.

Sejak bulan Februari 2010, “School of Leading Generation” menjadi tagline Sekolah Alam Indonesia untuk menandakan bahwa tujuan Sekolah Alam adalah untuk menghasilkan generasi Indonesia yang terbaik, dalam sisi akhlak, kepemimpinan, dan budaya ilmiah.

Di bulan yang sama dengan penetapan tagline Sekolah Alam Indonesia, para orang tua berbondong-bondong mengantri untuk mendapatkan formulir registrasi Sekolah Alam Indonesia. Momen ini bahkan menarik perhatian media massa sehingga dikabarkan di beragam media.

Atas dasar minat masyarakat Indonesia terhadap Sekolah Alam Indonesia, di tahun 2011 dikerjakan perluasan wilayah dan penyebaran cabang ke sebagian daerah, seperti Depok, Bogor, Palembang, dan Bengkulu. Tidak cuma itu, Sekolah Alam Indonesia juga mendirikan SAI BLESS, adalah jenjang yang didirikan menurut pemikiran bahwa pendidikan bukan adalah sebuah penjenjangan, namun sebuah pemecahan situasi sulit bagi kehidupan.

Kemudian pada tahun 2013, tepatnya bulan November, Sekolah Alam Indonesia memindahkan lokasi sentra ke jalan Pembangunan nomor 51, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dan akhirnya Sekolah Alam Indonesia yang menempati lahan sewaan selama 15 tahun memiliki lahan resmi yang telah dibeli dengan kerja sama guru, murid, orang tua, dan masyarakat.

Karakteristik Sekolah Alam
Berikut sebagian karakteristik sekolah alam, sebagaimana diceritakan dalam buku bertajuk Belajar Any Where oleh Ricky Arnold Nggili:

Berada di luar kelas dan memiliki lingkungan alam yang dimanfaatkan untuk belajar
Memberikan kebebasan untuk berkreatifitas terhadap peserta ajar
Belajar dikerjakan sambil bermain sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
Pengajar berperan sebagai fasilitator yang memberikan stimulan untuk pengembangan murid
Pengajar juga berperan sebagai partner yang baik bagi peserta ajar ketika belajar
Metodologi pelajaran diaplikasikan dalam format action learning yang mengarah pada pencapaian logika berpikir dan temuan
Kurikulum cenderung 60 persen praktik dan 40 persen teori
Buku-buku dan perpustakaan diaplikasikan sebagai acuan atau sumber pensupport dalam memfasilitasi action learning
Pengajar dan peserta ajar sama-sama belajar guna menghadirkan temuan baru
Memberikan apresiasi emosional karena alam juga akan memberikan ikatan emosional pada peserta ajar