5 Sekolah Kedinasan Terbaik di Indonesia yang Bisa Langsung Kerja Setelah Lulus

5 Sekolah Kedinasan Terbaik di Indonesia yang Bisa Langsung Kerja Setelah Lulus – Sekolah kedinasan adalah perguruan tinggi yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan.

Dikutip dari gadunslot88, dari sejumlah sekolah kedinasan di Indonesia berikut lima yang terbaik dan bisa langsung kerja setelah lulus. Apa saja?

1. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)


STAN dinaungi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan menyelenggarakan program studi diploma di bidang keuangan. Jurusan kuliah yang tersedia yakni Kepabeanan dan Cukai, Akuntansi, Pajak, sampai Manajemen Keuangan. Lulusannya akan mengikuti ujian seleksi CPNS untuk ditempatkan di instansi Kemenkeu atau lainnya.

2. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)


STIS berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS). Di sini ada jurusan Statistika dan Komputasi Statistika. Lulusannya mengantongi gelar D4 Statistik. Setelah selesai kuliah, bisa menjadi pegawai negeri sipil di kementerian, instansi, sampai , lembaga di berbagai daerah.

3. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)


IPDN bertujuan sebagai kaderisasi sumber daya manusia dalam pemerintahan, mulai dari tingkat daerah sampai pusat. Di antara fakultasnya yakni Ilmu Politik, Manajemen Pemerintahan, dan Hukum Tata Pemerintahan. Lulusannya memiliki prospek karier di instansi pemerintahan sebagai pegawai negeri sipil atau pejabat daerah.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia yang Memiliki Banyak Peminat

4. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)


STSN diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara. Ada dua program studi D4 di sini, yaitu Teknik Persandian dan Manajemen Persandian. Lulusannya akan direkrut sebagai garda terdepan dalam pengamanan siber di Indonesia.

5. Akademi Militer (AKMIL)


Lulusan AKMIL akan mendapatkan gelar D4 Pertahanan atau S.ST.Han, dan menjadi perwira pertama berpangkat Letnan Dua. Ada lima jurusan kuliah yang disediakan, yaitu Manajemen Pertahanan, Administrasi Pertahanan, Teknik Elektronika Pertahanan, Teknik Sipil Pertahanan, dan Teknik Mesin Pertahanan.

3 Stereotip Anak Hukum, Salah Satu Jurusan Favorit SBMPTN

3 Stereotip Anak Hukum, Salah Satu Jurusan Favorit SBMPTN – Menjadi mahasiswa dari sebuah program studi, tak jarang membuat orang di sekitar memiliki anggapan tertentu terhadap diri kita, atau dikenal juga dengan istilah stereotip. Entah karena melihat ilmu yang dipelajari atau hal lainnya, anggapan dari orang-orang tersebut terkadang bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan, atau bahkan merugikan.

Hal yang sama juga dialami oleh mereka yang berkuliah di jurusan Hukum. Salah satu jurusan yang menjadi favorit bagi pendaftar SBMPTN ini, memiliki profil lulusan yang, secara awam, diketahui akan menjadi pengacara. Hal itu membuat tak sedikit orang yang beranggapan bahwa setiap mahasiswa Hukum memiliki karakter yang ‘keras’ dan vokal.

Selain itu, stereotip apa lagi yang kerap ditujukan kepada mahasiswa jurusan Hukum? berikut ini, gadunslot88  merangkum tiga stereotip lain yang kerap ‘menyerang’ mahasiswa jurusan Hukum.

1. Jago debat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, profesi lulusannya yang erat dengan berbagai macam prosedur hukum dan hak-hak orang lain, membuat frase ‘pasti jago debat’ menjadi sebuah anggapan yang cukup umum untuk dikatakan kepada para mahasiswanya.

Bagi Indira (21), alumni jurusan Hukum salah satu PTN di Jabodetabek, hal tersebut mungkin ada benarnya, namun bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal tersebut memang telah dilatih selama masa kuliah, untuk mempersiapkan mental para mahasiswanya saat memasuki dunia kerja.

“Soalnya itu dibutuhkan untuk kami yang nanti bakal kerja di lingkungan orang-orang yang jago berargumen. Tapi bukan sekadar debat, tapi punya dasar yang pasti juga,” tuturnya.

2. Orang kaya

Lingkaran pergaulan dan biaya kuliah yang sering dianggap mahal, mungkin menjadi titik bagi stereotip mahasiswa hukum sebagai ‘orang kaya’. Namun, benarkah demikian?

Menurut Indira, anggapan tersebut belum tentu tepat. Sebab, berdasarkan pengalamannya, tak sedikit dari mahasiswa di kampusnya yang justru berkuliah dari uang beasiswa.

“Di tempat aku malah ada sistem subsidi silang. Jadi siapapun bisa berkesempatan untuk kuliah di jurusan Hukum,” lanjutnya.

Baca juga: Informasi Terbaru Tentang Seleksi Masuk PTN 2023

3. Berwawasan luas dan hafal undang-undang

Masih berlanjut dari stereotip yang pertama, hal lain yang muncul sebagai imbasnya adalah adanya aggapan bahwa anak Hukum pasti memiliki wawasan yang luas. Apalagi karena urusan sehari-harinya berkaitan undang-undang, tak jarang semua mahasiswa Hukum dianggap hafal hal tersebut di luar kepala.

“Padahal kenyataannya, enggak semua anak hukum kritis dan berwawasan luas. Enggak semua anak Hukum juga tahu/hafal undang-undang,” kata Gloria, alumni jurusan Hukum dari salah satu Universitas swasta di Bandung.

Bagi kamu yang kemarin daftar SBMPTN ke jurusan Hukum, sudah siap untuk ‘meluruskan’ stereotip tersebut? Tulis komentarmu di bawah, ya!

Mengapa Sekolah di Jepang Larang Siswinya Dikuncir Kuda?

Mengapa Sekolah di Jepang Larang Siswinya Dikuncir Kuda?

Mengapa Sekolah di Jepang Larang Siswinya Dikuncir Kuda?

Mengapa Sekolah di Jepang Larang Siswinya Dikuncir Kuda? – Baru-baru ini, beberapa sekolah di Jepang melarang para siswa perempuannya untuk menata rambut bersama model kuncir kuda di sekolah. Sekolah ini mengkuatirkan bahwa tengkuk berasal dari siswa perempuan ini dapat menarik gairah seksual berasal dari siswa laki-laki.

Dilansir Wionews, ketetapan ini terungkap melalui Motoki Sugiyama, yang merupakan salah satu mantan guru SMP di Jepang.

“Sekolah ini khawatir anak laki-laki akan menyaksikan anak perempuan yang sama bersama alasan di balik penegakan ketetapan warna busana didalam cuma putih. Saya senantiasa mengkritik ketetapan ini namun dikarenakan kritiknya tidak cukup dan menjadi sangat norma, siswa tidak punyai pilihan tak sekedar menerimanya,” ungkap Sugiyama.

Baca juga: Pendidikan Karakter

Sugiyama lantas menjelaskan bahwa kuantitas sekolah yang udah menerapkan ketetapan ini masih belum diketahui angka pastinya. Karena hingga selagi ini masih belum tersedia information statistik nasional berkaitan akan perihal tersebut.

Sekolah-sekolah di Jepang sendiri memang punyai berbagai ketetapan ketat berkaitan tampilan para siswanya. Seperti warna rambut, aksesoris, make-up, dan juga seragam juga panjang rok untuk siswa perempuan.

Hampir setengah berasal dari sekolah menengah di Tokyo yang berharap para siswanya yang punyai rambut bergelombang dan enggak berwarna hitam untuk menyerahkan sertifikat yang membuktikan jika rambut mereka enggak diubah secara artifisial.

Dari 177 sekolah menengah yang dikelola oleh pemerintah Metropolitan Tokyo, 79 sekolah berharap serifikat ini ditandatangani oleh orang tua masing-masing.

Pengalaman Siswa yang Harus Mengubah Warna Rambut Hingga Gugat Pemerintah Daerah
Beberapa th. lalu juga seorang remaja Jepang sempat menggugat pemerintah area Osaka. Hal ini dikarenakan sekolah area perempuan selanjutnya menuntut pengetahuan terus memaksa dirinya untuk merubah warna rambut cokelatnya menjadi hitam.


Menurutnya, permohonan berasal dari sekolahnya itu enggak masuk akal dikarenakan warna alami berasal dari rambutnya adalah cokelat. Pihak sekolah juga pernah membuktikan jika perempuan yang namanya dirahasiakan itu enggak diperbolehkan masuk sekolah jika rambutnya enggak diwarnai hitam.

Hingga akhirnya, siswa perempuan selanjutnya pun menuruti permohonan pihak sekolah. Namun, ketentuan untuk mewarnai rambutnya menjadi salah besar. Rambut perempuan itu pun menjadi rusak dan iritasi akibat zat kimia yang ditimbulkan berasal dari pewarna rambut.

Siswa selanjutnya dan juga ibunya pun menuntut pemerintah area Osaka yang bertanggung jawab atas sekolah Kaifukan untuk langsung mengganti rugi kerusakan rambutnya sebanyak 2,2 juta yen atau kira-kira Rp 259 juta.

Bukan cuma itu, perempuan ini pun juga memutuskan untuk enggak masuk sekolah. Menanggapi gugatan tersebut, kepala sekolah Kaifukan, enggan berkomentar banyak. Ia cuma menjelaskan bahwa sekolahnya melarang para siswanya untuk mengecat rambut dan semuanya harus berwarna hitam.